Asbabun Nuzul Surat Yasin
Asbabun nuzul surat Yasin seperti yang terungkap didalam tafsir Al- Ibris terhadap Nabi Muhammad SAW. Kisahnya seperti berikut beberapa orang kafir mengejek, memaki, dan menghina Nabi Muhammad SAW Lalu mereka berkata "Sesungguhnya Muhammad bukanlah seorang nabi dan bukanlah seorang rasul dia hanyalah yatim Abi Thalib dia hanyalah seorang penganggur, dia orang yang tidak punya pekerjaan dia tidak pernah menutut ilmu dimanapun "Bagaimana Muhammad bisa menjadi seorang nabi dan rasul.Begitulah ungkapan orang orang kafir terhadap Nabi Muhammad SAW, Bahkan mereka terus-menerus mengingkari kerasulan dan kenabian Nabi Muhammad SAW (alangkah terpukulnya Nabi Muhammad SAW). Allah SWT menolak ucapan orang-orang kafir Tersebut. Dan menurunkan 3 ayat ini yang artinya "demi Al-Quran yang nengandung hikmah, sesungguhnya engkau wahai Muhammad, adalah sebagian salah satu diantara rasul-rasul".
Kemudian Allah bersumpah dan menyaksikan dengan zatnya atas Cerasulan dan kenabian Muhammad SAW. Lalu Allah Berkata "Ya Muhammad, sengguhnya orang kafir telah mengingkari kerasulan dan enabianmu, maka janganlah engkau bersedih atas ucapan mereka. Hari ini aku bersumpah demi Al-Quran yang mengadung hikmah dan aku bersaksi bahwa engkau adalah sebagian dari rasul-rasulku.
Sebab Turunnya Surat Yasin
Penolakan kerasulan Nabi Muhammad SAW oleh orang-orang kafir Quraisy.
Surat Yasin adalah salah satu surat dari 114 surat dalam Al-Qur'an. Surat ini merupakan Surat ke 41 dari segi peruntutan turunnya, ia turun sesudah surat Al-Jinn dan sebelum surat Al-Furqon. Entah mengapa, tanpa mengesampingkan Surat lain dalam Al-Qur'an, surat ini banyak menyita perhatian kebanyakan orang. Surat ini memiliki kata yang begitu indah dan mengalir berirama. Ketika kita membacanya surat Yasin tanpa terasa air mata menetes dengan sendirinya.
Dalam tradisi masyarakat Indonesia, surat Yasin menjadi salah satu surat yang selalu dibaca oleh kaum Muslimin, khususnya ketika malam Jum'at. Surat Yasin termasuk surat Makkiyyah karena banyak menjelaskan tentang akidah, keimanan, dan kehidupan akhirat.
Muhamad Asad dalam karyanya yang berjudul The Message of The Qur'an juga tidaklah berbeda dengan para ahli tafsir lainnya. Bahkan menurutnya, hampir seluruh isi surat ini ditujukan untuk menjawab problem pertanggungjawaban moral anusia dalam hidup ini, dan selanjutnya menuju kepada kepastian pengadilan Tuhan di hari kebangkitan. Oleh karena kandungannya itu, Nabi Muhammad menyeru pengikutnya untuk menghafal dan membacakannya bagi orang yang sedang mengalami proses kematian dan juga terhadap orang yang mati.
Surat Yasin mengemukakan tentang Al-Qur'an, kenabian Muhammad SAW, menegaskan adanya hari kebangkitan disertai bukti- bukti akliyah, kemudian mengemukakan beberapa perumpamaan diantaranya dengan mengemukakan kisah utusan-utusan Nabi Isa Al- Masih dengan penduduk Anthakiyah.